Pengertian
Basis Data: Pangkalan data atau basis data (bahasa Inggris: database),
atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang
disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa
menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis
data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan
memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data
(database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam
ilmu informasi.
Istilah
“basis data” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya
semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini
mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data
sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku
besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Konsep
dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau
potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan
terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini
disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data,
dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk
mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal
sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan
sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili
semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana
setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya
menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar
tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang
lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang
lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
Istilah
basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan,
dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen
basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah
jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data
untuk kedua arti tersebut (Wikipedia contributors, 2012).
Sejarah Kemunculan Basisdata:
Menurut
sejarah, sistem pemrosesan basisdata terbentuk setelah masa sistem
pemrosesan manual dan sistem pemrosesan berkas. Sistem pemrosesan manual
(berbasis kertas) merupakan bentuk pemrosesan yang menggunakan dasar
berupa setumpuk rekaman yang disimpan pada rak-rak berkas. Jika suatu
berkas diperlukan, berkas tersebut harus dicari pada rak-rak tersebut.
Bentuk seperti ini masih banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh yang lain adalah buku telepon saku dimana seseorang relative
mudah mencari nama-nama rekannya karena datanya telah disusun secara
alfabetis. Namun demikian kemudahan seperti ini tetap saja kurang
efektif. Data tidak bisa diurutkan menurut kata atau nomor telepon. Jika
hal seperti itu dikehendaki, tidak ada cara lain selain dengan
menuliskannya kembali. Tentu saja hal itu tidak praktis.
Istilah dalam basis data:
1. Enterprise
Enterprise
merupakan suatu bentuk organisasi seperti bank, universitas, pabrik,
dan lain-lain. Data yang disimpan dalam basis data merupakan data
operasional dari suatu enterprise.
Contoh data operasional :
- data keuangan
- data mahasiswa
2. Entity (entitas)
Entitas adalah suatu objek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data.
Contoh entity dalam Bank adalah :
- Nasabah
- Simpanan
3. Attribute (atribut)
Atribut adalah karakteristik dari entitas tersebut.
Contoh entitas Nasabah, atributnya adalah : Kode Nasabah, Nama Nasabah, Alamat Nasabah.
4. Data Value (nilai data)
Nilai data merupakan isi data / informasi yang tercakup dalam setiap elemen data.
Contoh atribut Nama Nasabah dapat berisi Nilai Data : Dita, Dini, Maia, dan lain-lain.
5. Key Data elemen (kunci elemen data)
Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasi entitas dari suatu kumpulan entitas.
6. Record Data
Kumpulan isi elemen data (atribut) yang saling berhubungan.
Contoh : kumpulan atribut kode nasabah, nama nasabah, alamat nasabah (arta blog, 2012).
Struktur Data dan Basis Data (Database):
Telah
diketahui bahwa secara fisik data dalam bentuk kumpulan bit dan direkam
dengan basis track didalam media penyimpan eksternal. Dalam prakteknya,
untuk kemudahan dalam mengakses data, data disusun dalam suatu struktur
logis yang menjelaskan bahwa:
1. Kumpulan tabel menyusun basis data,
2. Tabel tersusun atas sejumlah record,
3. Sebuah record mengandung sejumlah field, dan
4. Sebuah field disimpan dalam bentuk kumpulan bit.
Pengertian masing-masing istilah diatas adalah seperti berikut:
a.
Field (medan) menyatakan data terkecil yang memiliki makna. Istilah
lain untuk field yaitu elemen data, kolom item, dan atribut. Contoh
field yaitu nama seseorang, jumlah barang yang dibeli, dan tanggal lahir
seseorang.
b.
Record (rekaman) menyatakan kumpulan dari sejumlah elemen data yang
saling terkait. Sebagai contoh, nama, alamat, tanggal lahir, dan jenis
kelamin dari seseorang menyusun sebuah record. Istilah lain yang juga
menyatakan record yaitu tupel dan baris.
c. Tabel menghimpun sejumlah record. Sebagai contoh, data pribadi dari semua pegawai disimpan dalam sebuah tabel.
d.
Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data
yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh
informasi. Sebagai contoh, basis data akademis mengandung tabel-tabel
yang berhubungan dengan data mahasiswa, data jurusan, data mata kuliah,
data pengambilan mata kuliah pada suatu semester, dan nilai yang
diperoleh mahasiswa .
Kamis, 20 Desember 2012
Sistem Informasi
A. Level majemen dan arus informasi
Sistem
informasi yang dibangun atau dipakai dalam sebuah organisasi perlu
mengakomodasi kebutuhan pemakai berdasarkan level manajemen. Namun sebelum
membicarakan sistem informasi seperti itu, berbagai level manajemen dalam suatu
organisasi akan dibahas terlebih dahulu.
Dalam
organisasi tradisional umumnya terdapat empat kelompok, yaitu manajemen tingkat
atas, manajemen tingkat menengah, manajemen tingkat bawah, dan pegawai
non-manajemen.
Menejemen
tingkat atas, yaitu level yang paling tinggi dalam menangani
keputusan-keputusan strategis yaitu keputusan yang sangat kompleks dan jarang
sekali menggunakan prosedur yang telah ditentukan. Biasanya level ini digunakan
dalam organisasi yang besar, direktur utama, direktur pemasaran, direktur
keuangan dan akuntansi, dan direktur produksi.
Berbeda
dengan manajemen tingkat atas, manajemen tingkat menengah lebih menangani
keputusan-keputusan taktis berupa keputusan-keputusan yang mengimplementasikan
sasaran-sasaran strategis suatu organisasi. Biasanya level ini digunakan dalam
manajemen pabrik, manajemen operasi, dan menejemen akuntansi.
Selain
itu, adapun level tingkat bawah tang lebih menangani kegiatan-kegiatan
operasional dalam suatu organisasi. Level ini lebih terfokus pada pengawasan
para pegawai non-manajemen, memantau kejadian-kejadian sehari-hari, dan
melakuikan tindakan-tindakan koreksi jika sewaktu-waktu diperlukan. Biasanya level
ini digunakan dalam kepala proyek dan kepala bagian.
B. Jenis-jenis sistem informasi
Sistem
informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada
kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian.
1.
Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang
dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis
rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level
organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan
eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh
manajer.
2.
Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge
Work Systems (KWS)
OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja
data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya
menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau
memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara
keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek
OAS seperti word processing, spreadsheets, electronic scheduling, dan
komunikasi melalui voice mail, email dan video conferencing.
KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas
organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan
pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat
keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis
yang sudah terkomputerisasi (basis data).
4. Decision Support Systems (DSS)
DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai
sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung
pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap
wewenang eksklusif pembuat keputusan.
5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)
AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi
secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa
alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai
kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI
untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem
ahli (juga disebut knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan
pengetahuanseorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu
organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir bagi pembuat
keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu
masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni suatu
mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan
pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.
1.
Group Decision Support Systems (GDSS) dan
Computer-Support Collaborative Work Systems (CSCW)
ila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan
semi-terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems
membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama
menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner,
konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut dengan CSCW yang mencakup
pendukung perangkat lunak yang disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi tim
melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.
7. Executive Support Systems (ESS)
ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS
membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan
menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa
diakses seperti kantor.
C. Sistem antarorganisasi (IOS)
Sistem
antarorganisasi adalah suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait
sehingga mereka berfungsi sebagai suatu sistem tunggal mereka bekerja sama
untuk mencapai tujuan bersama. Perusahaan-perusahaan yang membentuk IOS disebut
mitra dagang atau mitra bisnis. Manfaat dalam sistem antarorganisasi Suatu elemen kunci dalam IOS adalah jaringan komunikasi data yang mengatur
alur data dan informasi antara perusahaan dan para mitra bisnisnya. Tiga teknologi dapat menyediakan kaitan
tersebut – sambungan langsung (direct connectivity), jaringan bernilai
tambah (value added network), dan internet. Jaringan bernilai tambah (VAN) adalah
fasilitas komunikasi yang disediakan oleh pemasok yang tidak hanya menyediakan
sirkuit tetapi juga melaksanakan pelayanan penting. Sementara VAN merupakan teknologi pilihan
beberapa tahun lalu, banyak perhatian saat ini difokuskan pada internet. Menjelang akhir abad dua puluh, penggunakan
internet sebagai saluran utama komunikasi perdagangan melalui jaringan
elektronik akan terus meningkat.
Perusahaan-perusahaan atau organisasi yang ikut serta dalam perdagangan
melalui jaringan elektronik untuk mencapai perbaikan di seluruh orgnaisasi.
Perbaikan tersebut diharapkan menghasilkan tiga (3) manfaat utama :
1.
Pelayanan pelanggan meningkat;
2.
Hubungan dengan pemasok & masyarakat keuangan meningkat;
3. Pengembalian
atas investasi pemegang saham dan pemilik yang meningkat.
Manfaat-manfaat
tersebut berkontribusi pada stabilitas keuangan perusahaan dan memungkinkannya
untuk bersaing dengan lebih baik dalam dunia bisnis yang semakin terikat untuk
menggunakan teknologi komputer.
IOS (Interorganizational system), kadang-kadang
disebut sistem informasi antar organisasi, adalah suatu kombinasi
perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai suatu
sistem tunggal; yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Perusahaan-perusahaan yang membentuk IOS
disebut mitra dagang atau mitra bisnis.
Wal-Mart
(sebuah retailer yang telah mendunia) dan Procter & Gamble (sebagai pemasok
barang) menerapkan sistem antarorganisasi yang memungkinkan kedua perusahaan
berbagi informasi. P&G dapat memantau stok barang yang terdapat dalam
Wal-Mart setiap saat dan Wal-Mart tidak perlu memesan ke P&G secara
eksplisit. Dengan cara seperti ini kedua belah pihak akan menghemat biaya.
Contoh lain
yang menerapkan sistem antarorganisasi adalah IBM, Apple, dan Motorola. Ketiga
perusahaan ini membentuk aliansi pada awal 1990-an yang ditunjuk untuk
mematahkan dominasi Intel terhadap pasar prosessor. Dalam hal ini, IOS
digunakan sebagai sarana untuk memberi komunikasi informasi diantara ketiga
perusahaan tersebut. Sebagaimana diketahui, aliansi ini menghasilkan cip yang
diberi nama PowerPC.
D. Layanan sistem informasi
Organisasi
yang memilki sistem operasi umumnya mempunyai wadah atau bagian dengan nama EDP
(Electronic Data Processing) atau PDE (Pengolahan Data Elektronis), MIS
(Manajemen Information System), Teknologi Informasi, ataupun nama yang semacam
itu.
Layanan sistem operasi dirancang
untuk membuat pemrograman menjadi lebih mudah seperti :
1. Pembuatan
Program
Sistem operasi menyediakan
berbagai fasilitas yang membantu programer dalam membuat program seperti
editor. Walaupun bukan bagian dari sistem operasi, tapi layanan ini diakses
melalui sistem operasi.
2. Eksekusi
Program
Sistem harus bisa me-load
program ke memori, dan menjalankan program tersebut. Program harus bisa
menghentikan pengeksekusiannya baik secara normal maupun tidak (ada error)
3. Operasi
I/O
Program yang sedang dijalankan
kadang kala membutuhkan I/O. Untuk efisiensi dan keamanan, pengguna biasanya
tidak bisa mengatur peranti I/O secara langsung, untuk itulah sistem operasi
harus menyediakan mekanisme dalam melakukan operasi I/O.
4. Manipulasi
Sistem Berkas
Program harus membaca dan
menulis berkas, dan kadang kala juga harus membuat dan menghapus berkas.
5. Komunikasi
Kadang kala sebuah proses
memerlukan informasi dari proses yang lain. Ada dua cara umum dimana komunikasi
dapat dilakukan. Komunikasi dapat terjadi antara proses dalam satu komputer,
atau antara proses yang berada dalam komputer yang berbeda, tetapi dihubungkan
oleh jaringan komputer. Komunikasi dapat dilakukan dengan pembagian
memori(penggunaan bersama, share-memory)atau message-passsing,
dimana sejumlah informasi dipindahkan antara proses oleh sistem operasi.
6. Deteksi
Error
Sistem operasi harus selalu
waspada terhadap kemungkinan error. Error dapat terjadi di CPU
dan memori perangkat keras, I/O, dan di dalam program yang dijalankan pengguna.
Untuk setiap jenis error sistem operasi harus bisa mengambil langkah
yang tepat untuk mempertahankan jalannya proses komputasi.
Disamping pelayanan diatas, sistem
operasi juga menyediakan layanan lain. Layanan ini bukan untuk membantu
pengguna tapi lebih pada mempertahankan efisiensi sistem itu sendiri. Layanan
tambahan itu yaitu :
1. Alokasi
Sumber Daya
Ketika beberapa pengguna
menggunakan sistem atau beberapa program dijalankan secara bersamaan, sumber
daya harus dialokasikan bagi masing-masing pengguna dan program tersebut.
2. Accounting
Kita menginginkan agar jumlah
pengguna yang menggunakan sumber daya, dan jenis sumber daya yang digunakan
selalu terjaga. Untuk itu maka diperlukan suatu perhitungan dan statistik.
Perhitungan ini diperlukan bagi seseorang yang ingin merubah konfigurasi sistem
untuk meningkatkan pelayanan.
3. Proteksi
E. Cara untuk mengembangkan suatu
pengembangan sistem informasi
Ada banyak cara dalam mengembngkan
sistem informasi, seperti insourcing, prototyping, pemakai paket perangkat
lunak.
1.
Insourcing
Pada masa
sekarang banyak perusahaan yang yang mengadakan sistem informasi dengan cara
melakukan pengembangan sendiri atau yang dikenal dengan istilah insourcing. Pengembangan ini meliputi
enam langkah penting yang mencakup perencanaan, penentuan lingkup, analisis,
desain, implementasi, dan pemeliharaan.
2.
Prototyping
Merupakan
suatu pendekatan yang membuat suatu model yang memperlihatkan fitur-fitur suatu
produk, layanan, atau sistem usulan. Modelnya dikenal dengan sebutan prototipe. Langkah membuat prototyping
adalah mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dasar pemakai, mengembangkan sebuah
prototipe, menggunakan prototipe, memperbaiki dan meningkatkan prototipe.
3.
Pemakai paket perangkat lunak
Pada
prakteknya, sebuah paket perangkat lunak seringkali belum sesuai dengan semua
kebutuhan perusahaan. Namun, adakalanya kemampuan yang ditawarkan sebuah paket perangkat
lunak jauh melebihi dari kebutuhan. Oleh karena itu, diperlukan pula tindakan
untuk mengidentifikasi perbedaan antara kemampuan yang ditawarkan paket
perangkat lunak dengan kebutuhan perusahaan. Pada keadaan seperti ini, tentu
saja modul-modul yang sekiranya belum diperlukan dapat tidak dibeli.
4.
Selfsourcing
Alternatif lain
dalam mengembangkan sistem yakni berupa selfsourcing yaitu suatu model
pengembangan dan dukungan sistem teknologi informasi yang dilakukan oleh para
pekerja pada suatu area fungsional dalam organisasi dengan sedikit bantuan dari
pihak spesialis sistem informasi atau tanpa sama sekali. Model ini juga dikenal
dengan end-user computing atau end-user development.
5.
Outsourcing
Yaitu pendelegasian terhadap suatu pekerjaan dalam sebuah
organisasi ke pihan jangka waktu tertentu, biaya tertentu, dan layanan
tertentu. Bentuk outsourcing yang umum dilakukan pada perusahaan-perusahaan di
Indonesia adalah dalam bidang layanan kebersihan ruangan. Dalam bidang
teknologi informasi, beberapa bank di Indonesia telah menerapkan outsourcing.
Dalam hal ini, pengembangan sistem dilakukan oleh perusahaan perangkat lunak.
Pada prakteknya, outsourcing sistem informasi terkadang tidak hanya dalam hal
pengmbangan sistem, melainkan juga pada pengoperasiannya
Aplikasi Internet untuk Bisnis
A.
Internet
dan E-business
membawa perubahan cukup besar
terhadap bisnis dan melahirkan istilah yang disebut e-business. Kotler (2003) mendefinisikan e-business sebagai “penggunaan alat dan platform elektronis untuk
melaksanakan bisnis perusahaan”. Secara lebih jelas, O’Brien (2001)
mendefinisikannya sebagai “Penggunaan teknologi-teknologi internet untuk
menghubungkan dan memberdayakan proses bisnis, perdagangan elektronis, dan
komunikasi serta kolaborasi di dalam sebuah perusahaan dan dengan para
pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis yang lain”. e-business adalah kegiatan
bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dilakukan dengan
menggunakan teknologi elektronik. E-business memungkinkan suatu perusahaan
untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara
lebih efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan
dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan
melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
Penggunaan
sehari-hari, e-business tidak hanya menyangkut perdagangan elektronik atau
e-commerce saja. Dalam hal ini, e-commerce lebih merupakan sub bagian dari
e-business, sementara e-business meliputi segala macam fungsi dan kegiatan
bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran Internet. Sebagai bagian
dari e-business, e-commerce lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat
www atau Internet. Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, e-commerce
mempunyai goal untuk menambah revenu dari perusahaan.
E-business
berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain:
pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai
(supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan
pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-business
memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan
perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di
antaranya.
Sebagaimana
tersirat dalam definisi e-business di
atas, e-business mencakup tiga bagian
yaitu system komunikasi dan kolaborasi, perdagangan elektronis, dan system
bisnis internal.
1.
System
Komunikasi dan Kolaborasi
Di dalam system komunikasi dan kolaborasi perusahaan,
para anggota tim kerja dapat melakukan koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi
dengan menggunakan teknologi seperti surat elektronis, system chat, dan bahkan
videokonferensi. Perlu diketahui:
a. Koordinasi berarti
menyelaraskan setiap usaha yang dilakukan masing-masing individu dalam suatu
kelompok kerja
b. Komunikasi berarti
berbagi informasi. Dan
c. Kolaborasi berarti
bekerja sama dalam melaksanakan suatu tugas atau proyek.
2.
Sistem
Bisnis Internal
Sistem bisnis internal digunakan untuk melayani proses
dan bisnis secara internal. Dengan menggunakan system seperti ini, seorang
manajer yang sedang berpergian dapat mengakses basis data perusahaan yang
terdapat pada server dengan mudah. Beberapa hal lain yang bisa ditangani
melalui system bisnis internal adalah sebagai berikut:
a. Pemrosesan
transaksi secara internal; misalnya pesanan penjualan dapat dimasukan oleh
pemasar dari jarak jauh.
b. Portal
perusahaan, yaitu sarana informasi berbasis web yang ditujukan secara khusus
untuk pegawai perusahaan berangkutan.
c. Pemantauan
aktivitas dalam perusahaan.
d. Pengendalian
proses.
e. System
pendukung manajemen.
3. Perdagangan
Elektronis
Perdagangan Elektronis atau
e-commerce adalah segala bentuk kegiatan pembelian dan penjualan, pemasaran
produk, jasa, dan informasi yang di lakukan secara elektronis. Domain
e-commerce berupa B2B, B2C, C2B, dan C2C.
a.
Business-to-Business
(B2B)
B2B menyatakan bentuk jual-beli produk atau
jasa yang melibatkan dua atau beberapa perusahaan dan dilakukan secara
elektronis. Umumnya perusahaan-perusahaan yang terlibat adalah pemasok,
distributor, pabrik, took, dll. Kebanyakan transaksi berlangsung secara
langsung antara dua system. Model seperti ini telah banyak diterapkan.
Misalnya, yang terjadi antara wal-mart dan para pemasoknya. Keuntungan B2B
yaitu Mempercepat transaksi antara penjual dan pembeli, menurunkan biaya
transaksi kedua belah pihak, menciptakan pasar baru tanpa dibatasi oleh wilayah
geografis, meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara penjual dan pembeli.
b. Business-to-Consumer (B2C)
B2C adalah
bentuk jual-beli produk Yang melibatkan perusahaan penjual dan konsumen akhir
yang dilakukan secara elektronis, perusahaan-perusahaan terkenal yang melayani B2C
antara lain adalah Dell (www.dell.com),
Cisco (www.cisco.com),
dan Amazon (www.amazon.com).
Situs
|
Jenis Produk
|
www.amazon.com
|
Barang: buku,music,video,
Permainan,barang elektronik
|
www.dell.com
|
Barang:Komputer
dan periferal
|
www.cisco.com
|
Barang:
Peralatan jaringan
|
www.drugstore.com
|
Barang:Kesehatan dan
kecantikan
|
B2C banyak diminati oleh para pemakai Internet karena pembelian produk dapat
dilakukan dengan mudah dan cepat. Selain itu, umumnya harga produk lebih murah
dan konsumen bisa membayar dengan kartu seperti Master Card atau Visa Card.
c. Consumer-to-Consumer (C2C)
Comsumer-to-consumer
(C2C) atau terkadang disebut person-to-person (Ebert dan Griffin, 2003) menyatakan model
perdagangan yang terjadi antara konsumen dengan konsumen yang dilakukan secara elektronis.
Situs seperti eBay (www.eBay.com ) menyediakan sarana yang memungkinkan
orang-orang dapat menjual atau membeli barang di antara mereka sendiri.
d. Consumer-to-Business (C2B)
Beberapa situs telah berinisiasi untuk mendukung
bisnis yang berbasiskan konsumen ke pebisnis (Consumer-to-business atau C2B).
sebagai contoh, Preceline.com merupakan situs yang memungkinkan seseorang
menjual rumah ke perusahaan ini. Dalam hal ini, internet dapat digunakan
sebagai sarana untuk negosiasi.
B. Intranet dan Extranet
intranet adalah
sebuah jaringan komputer berbasis protokol TCP/IP seperti internet hanya saja
digunakan dalam internal perusahaan, kantor, bahkan warung internet (WARNET)
pun dapat di kategorikan Intranet. Antar Intranet dapat saling berkomunikasi
satu dengan yang lainnya melalui sambungan Internet yang memberikan tulang
punggung komunikasi jarak jauh. Akan tetapi sebetulnya sebuah Intranet tidak
perlu sambungan luar ke Internet untuk berfungsi secara benar. Intranet
menggunakan semua protocol TCP/IP Protokol TCP/IP, alamat IP, dan protokol
lainnya), klien dan juga server. Protokol HTTP dan beberapa protokol Internet
lainnya (FTP, POP3, atau SMTP) umumnya merupakan komponen protokol yang sering
digunakan. sebuah intranet dapat dipahami sebagai sebuah “versi pribadi dari
jaringan Internet”, atau sebagai sebuah versi dari Internet yang dimiliki oleh
sebuah organisasi.
Jika sebuah badan usaha /
bisnis / institusi mengekspose sebagian dari internal jaringannya ke komunitas
di luar, hal ini di sebut ekstranet. Memang biasanya tidak semua isi intranet
di keluarkan ke publik untuk menjadikan intranet menjadi ekstranet. Misalnya
kita sedang membeli software, buku dll dari sebuah e-toko, maka biasanya kita
dapat mengakses sebagian dari Intranet toko tersebut. Badan usaha / perusahaan
dapat memblokir akses ke intranet mereka melalui router dan meletakan firewall.
Firewall adalah sebuah perangkat lunak / perangkat keras yang mengatur akses
seseorang kedalam intranet. Proteksi dilakukan melalui berbagai parameter
jaringan apakah itu IP address, nomor port dll. Jika firewall di aktifkan maka
akses dapat dikontrol sehingga kita hanya dapat mengakses sebagian saja dari
Intranet perusahaan tersebut yang kemudian dikenal sebagai extranet.
Sedangkan Extranet atau Ekstranet
adalah jaringan pribadi yang menggunakan protokol internet dan sistem
telekomunikasi publik untuk membagi sebagian informasi bisnis atau operasi
secara aman kepada penyalur (supplier), penjual (vendor), mitra (partner),
pelanggan dan lain-lain.
Extranet dapat juga
diartikan sebagai intranet sebuah perusahaan yang dilebarkan bagi pengguna di
luar perusahaan. Perusahaan yang membangun extranet dapat bertukar data
bervolume besar dengan EDI (Electronic Data Interchange), berkolaborasi dengan
perusahaan lain dalam suatu jaringan kerjasama dan lain-lain.
C.
Nilai Bisnis Internet
Dewasa ini banyak
perusahaan yang memanfaatkan situs – situs perdagangan elektronik. Berbagai
alasan yang mendasari langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan pendapatan baru
melalui penjualan online.
2. Memperkecil biaya melalui
penjualan dan dukungan pelanggan secara online.
3. Menarik pelanggan baru melalui
pemasaran dan iklan web dan penjualan secara online.
4. Meningkatkan loyalitas pelanggan lama
melalui peningkatan layanan dan dukungan web.
5. Mengembangkan pemasaran dan
saluran distribusi yang baru yang berbasis web untuk produk – produk sekarang.
6. Membuat produk – produk baru agar segera
bisa diakses melalui web Sekarang ini banyak perusahaan – perusahaan yang membuat situs untuk
mendukung pembelian produk – produk mereka secara online untuk meningkatkan
penjualan selain melalui toko – toko konvensional mereka.
D.
Organisasi Virtual
Dukungan internet untuk
bisnis ahirnya melahirkan organisasi yang dikenal dengan sebutan organisasi
virtual ( Virtual Organization ). Yang dimaksud dengan organisasi virtual
adalah suatu jaringan organisasi yang independen yang dihubungkan melalui
tehnologi informasi dengan tujuan untuk mengekploitasi peluang pasar dengan
berbagai keterampilan, biaya, dan akses pasar. Organisasi seperti ini biasa
beroprasi berdasarakan proyek, namun ada juga yang beroprasi secara permanen.
Umumnya organisasi seperti ini memiliki sedikit sekali pegawai tetap dan fasilitas
administrasi secukupnya saja. Ketika mendapat proyek baru, organisasi akan
menghimpun berbagai daya dari organisasi-organisasi mitra kerjanya.
Global Research
Consortium ( GRC ) merupakan contoh organisasi virtual. Perusahaan ini
menawarkan layanan penelitian dan konsultasi kepada perusahaan-perusahaan yang
berbisnis di Asia dengan hanya memiliki tiga pegawai tetap. Ketika ada proyek
baru, organisasi ini akan melakukan subkontrak pekerjaan kepada beberapa
konsultan dan peneliti independen yang telah memiliki hubungan dengannya.
E.
E-Intermediary
E-commerce
melahirkan pula perantara yang berbasis internet dan dikenal dengan sebutan
e-intermediary. E-intermediary (Ebert dan Griffin, 2003) adalah para anggota
saluran distribusi internet yang melakukan salah satu atau dua fungsi berikut:
1.
Mereka mengumpulkan informasi tentang
para penjual dan menyajikanya dalam bentuk yang praktis kepada para konsumen
2.
Mereka membantu menyalurkan
produk-produk internet ke konsumen.
Tiga macam e-intermediary yang terkenal saat ini yaitu penjual
bersindikat (syndicated seller), agen pembelanjaan (shopping agent), dan
makelar bisnis-ke-bisnis (business-to-business broker).
F.
Penjual Bersindikat
Penjual
bersindikat adalah sebuah situs web yang menawarkan hubungan kepada konsumen ke
situs-situs web lain dan atas jasa ini web yang menghubungkan ke web lain akan
mendapatkan komisi. Hubungan dibentuk melalui iklan (banner ad) yang
dipampangkan dalam halaman web. Konsumen akan dihubungkan ke web bersangkutan
sekiranya mengklik gambar iklan tersebut. Sebagai contoh, banyak situs yang
menayangkan iklan dari toko buku online Amazon.com
G.
Agen Pembelanjaan
Agen pembelajaan atau lebih dikenal dengan e-agent, merupakan suatu
situs yang membantu para konsumen dengan memberikan kemudahan untuk mendapatkan
informasi yang diperlukan konsumen dalam rangka membuat keputusan membeli.
1.
Perantara seperti ini umumnya tidak memiliki produk sendiri yang dijual.
2.
Fokus perantara seperti ini adalah menyediakan informasi dari sejumlah situs
lain yang menjual produk yang dicari oleh konsumen.
3.
Sebagai contoh adalah PriceSCAN ( www.pricescan.com) yang merupakan e-agent
untuk mencari informasi tentang komputer dan berbagai produk lain beserta
harganya, atau Travelocity (www.travelocity.com) adalah e-agent yang
memungkinkan seseorang memesan tiket pesawat terbang ataupun memesan kamar
hotel.
H.
Makelar Bisnis-ke-Bisnis
Seperti halnya e-agent, makelar B2B tidak memiliki produk sendiri untuk
dijual. Makelar B2B menyediakan sarana komunikasi antar pelaku bisnis. Sebagai
contoh adalah Edfex ( www.edfex.com) yang menyediakan informasi-informasi
terkini mengenai produk dan harga yang berasal dari pemasuk maupun konsumen yang
lain.
I.
M-commerce dan Teknologi WAP
M-commerce (Mobile
commerce) dikenal sebagai generasi berikutnya dari e-commerce. Jika
e-commerce secara umum menggunakan perangkat PC untuk mendorong transformasi
bisnis yang memungkinkan pengguna melakukan transaksi tanpa dibatasi dimensi
waktu (dengan masih dibatasi kebebasan lokasi), maka m-commerce mencoba
menjadi solusi untuk menyediakan tingkat pelayanan yang lebih baik dalam
memfasilitasi transaksi dengan menghilangkan sebanyak mungkin keterbatasan yang
terkait dengan lokasi. M-commerce adalah segala bentuk
tranksaksi penjualan dan pembelian produk yang dilakukan melalui perangkat
bergerak seperti telepon seluler atau PDA. Dengan menggunakan peralatan ini,
pemakai dapat mengakses Internet tanpa memerlukan PC, sehingga tranksaksi bisa
dilakukan kapan saja dan dimana saja. Beberapa produk dan service dari M-commerce diantaranya
ialah mobile vouchers, mobile banking, mobile payment, mobile
ticketing, dll.
Mobile
Ticketing
Pada
prinsipnya mobile ticketing menggunakan media perangkat
bergerak seperti handphone atau pda, untuk menggantikan tiket konvensional
seperti kertas dan plastik. Aplikasi mobile ticketing sendiri
dapat digunakan pada beberapa kegiatan, misalnya pembelian tiket pesawat atau
kereta api on-line, tiket konser, tiket bioskop, dll.
Untuk
penggunaan tiket dari sistem mobile ticketing, konsumen harus
melalui beberapa tahapan, diantaranya :
1. Pembelian
tiket (mobile purchasing)
Pembelian tiket untuk
aplikasi mobile ticketing dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu
pembelian on-line lewat internet, ataupun lewat SMS (Short Message Service)
dengan cara mengirimkan kode-kode tertentu dari tiket yang akan dibeli.
Sedangkan untuk pembayarannya bisa menggunakan credit card ataupun direct
operator billing.
2. Pengiriman
tiket (mobile ticket delivery)
Untuk pengirimannya
bisa dalam 2 bentuk, yaitu dalam bentuk teks yang memanfaatkan teknologi SMS,
dan biasanya berisi kode tiket. Sedangkan yang kedua dalam bentuk gambar dengan
memanfaatkan teknologi MMS, dan biasanya berbentuk barcode.
3. Pembacaan
tiket (mobile ticket scanning)
Biasanya untuk
pemeriksaan tiket yang berbasiskan teks tidak memerlukan alat scan untuk
membaca datanya, tapi untuk tiket yang berbasiskan gambar (barcode), maka dibutuhkan
alat bantu scan untuk membaca datanya. Untuk barcode 1-Dimensi / liniear
menggunakan teknologi laser scanners, sedangkan untuk barcode 2
Dimensi menggunakan teknologi CCD ( color capture device ).
4. Validasi
Tiket (mobile ticket validation)
Hampir sebagian besar tiket konvensional untuk proses
validasinya tidak memerlukan koneksi terhadap komputer server. Sedangkan
untuk proses validasi pada sistem mobile tikecting, memerlukan
koneksi ke server. Koneksi diperlukan untuk membuktikan keaslian tiket tersebut
dan memeriksa apakah tiket tersebut sudah pernah digunakan sebelumnya.
Teknologi WAP
Teknologi yang mendasari M-commerce adalah
WAP (Wireless Application Protocol). WAP adalah suatu standar yang
dibuat oleh Industriindustri yang tergabung dalam WAP Forum yang bertujun untuk
memudahkan komunikasi internet dan layanan –layanan lainnya pada klien yang
menggunakan peranti nirkabel (tanpa kabel). Dengan adanya WAP,
kebutuhan-kebutuhan khusus akan jaringan nirkabel yang memungkinkan pelaku
komunikasi dapat bergerak bebas menjadi terpenuhi.
Proses kerja WAP secara garis besar dapat dilihat pada
Gambar diatas. User berkomunikasi dengan WAP Gateway dengan mengirimkan
permintaan WAP dalam format WAP. Permintaan WAP tersebut kemudian ditranslasikan
menjadi permintaan HTTP, yang kemudian dikirimkan ke server HTTP. Setelah itu
Web Server akan memproses permintaan dari user tersebut.
WAP Gateway menyampaikan permintaan dari user
(permintaan WAP) dalam bentuk WML (sebagai permintaan HTTP). WML (Wireless
Markup Language) adalah bahasa semacam HTML yang lebih sederhana dan
terdefinisi secara lebih baik.
Langganan:
Postingan (Atom)